dikutip dari postingan di grup FB Cetya Tathagata Jakarta
Apa arti dari “Amituofo”?
問:「阿彌陀佛」的意義為何?(三十二問)
Master Chin Kung menjawab:
Amituofo berarti memuji orang agar berumur panjang, mendapatkan cahaya terang tanpa batas dan kebijaksanaan tiada terhingga,
sepatah kata “Amituofo” mencakup doa tiada batas.
Ketika kita sedang menjapa nama Buddha, ada dua macam pahala yang sangat penting, ada dua macam pahala menjapa nama Buddha,
adalah (1) mengumpulkan bekal Anda sendiri, mengumpulkan berkah Anda, mengumpulkan bekal terlahir di alam suci;
kedua (2) adalah sepenuh hati dan tidak galau (=konsentrasi, fikiran terfokus).
Ketika Anda sepenuh hati dan tidak galau, cita-cita Anda akan tercapai.
Buddha pernah bersabda, jika pikiran bisa terfokus, konsentrasi, tidak ada yang tidak terlaksana.
Setiap orang dalam proses melatih diri, harus konsentrasi, sepenuh hati dan tidak galau, sangat terfokus, dengan demikian, dapat terlahir di alam suci.
Jika hati Anda kacau balau, ketika meninggal dunia, berpikir ke mana-mana, seketika memikirkan hal yang sangat rumit, tidak mampu membuka simpul tersebut, anda pun tidak mampu memutuskan bermacam-macam karma duniawi dan gagal terlahir di alam suci Buddhaloka.
Oleh karena itu, dua hal yang penting yang harus kita ingat,
* kita mesti japa nama Buddha, japa Namo Amituofo, kemudian
* japa pendamping-Nya “Namo Kwan Im Pusat ,
* Namo Tasece Pusat.”
Boleh menjapa 3 kali, lalu namaskara 3 kali, menjapa dan bernamaskara dengan sangat tulus, bahkan harus sepenuh hati dan tidak galau, ini adalah poin penting dari menjapa nama Buddha.
Kelak di dalam buku saya akan menulis tentang Dharma Sukhavati, mengajari Anda metode japa nama Buddha. Setelah metode menjapa nama Buddha ini ditulis, kalian jalankan metode ini, manula juga boleh menekuninya.
Saat muda, Anda harus banyak mendengarkan Dharma!
Saat usia setengah baya, harus mendalami satu metode;
saat usia lanjut, memohon dapat terlahir di Buddhaloka, ini paling penting, juga merupakan ajaran dari pendahulu kita, ini baru bisa sepenuh hati dan tidak galau.
Kita melatih diri, ada pada pangan, sandang, papan, transportasi, pendidikan, hiburan, termasuk pendidikan dan kebahagiaan, semua dilakukan atas dasar yidam, Anda pun tidak melanggar Sila.
Pangan adalah persembahan, penyeberangan;
sandang adalah perisai perlindungan diri;
papan adalah simabandhana;
berjalan adalah sambil dengan tekun japa nama Buddha, japa mantra; pendidikan, saat bersekolah, juga visualisasi yidam di tengah angkasa, di antara berbagai cara mendengar, juga visualisasi yidam bersama dengan Anda; lagi senang, saat paling bahagia, juga jangan melupakan yidam, ini barulah melatih diri yang sesungguhnya.
Hari ini, sekian tentang Amitabha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar