Sabda Sang Buddha:
"Jika ada orang yang setelah mendengar tentang Buddha Amitabha lalu ia merasa gembira (=bersyukur) atas kesempatan langka tersebut, terus mengingat-ingat akan Buddha Amitabha sepanjang hidupnya, tahukan engkau, [bahwa] ia telah mendapatkan pahala yang luar biasa dan tak ada bandingannya.
Karena itulah Maitreya, meskipun kebakaran besar membakar milyaran dunia di alam semesta, kalian harus seberangi lautan api itu demi mendapatkan kesempatan mendengar tentang sutra ini dan kemudian mengembangkan keyakinan penuh dan bergembira karenanya. Kemudian pegang teguh keyakinan tersebut dan teruslah menyebutkan nama-Nya tanpa henti-hentinya.. " (pg 170)
"Atas dasar kewelas-asihan maka dengan kekuatan yang kumiliki aku akan membuat sutra ini tetap ada di dunia ini paling tidak hingga lima ratus tahun lebih lama dibandingkan sutra lainnya yang terakhir kali lenyap dari bumi ini". (pg 171)
"Sariputra, siapa saja yang telah bertekad, atau yang saat ini bertekad, ataupun yang dikemudian hari baru bertekad untuk dapat terlahir di Alam Sukhavati, maka mereka itu, baik yang telah terlahir di sana, yang saat ini terlahir di sana, atau yang dikemudian hari terlahir di sana, semuanya akan memiliki sifat avaivartika, dan mereka semua memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai anuttara-samyak-sambhodhi, --- Oleh karena itu Sariputra, semua umat berbudi sudah selayaknya dan seharusnya segera bertekad untuk dapat terlahir di Alam Sukhavati" (pg 17)
Hari ini, Sabtu 20-Sept-2025 saya minta DeepSeek untuk mengulas kutipan kalimat sutra di atas sbb.:
BalasHapusSAYA:
Saya kutipkan dari buku Sutra yang saya punya, dari halaman 170 (bagian akhir Sutra) terdapat kalimat sutra sbb: Sabda Sang Buddha: Sang Buddha kembali melanjutkan kepada Bodhisattva maitreya, "Jika ada orang yang setelah mendengar tentang Buddha Amitabha lalu ia merasa gembira (=bersyukur) atas kesempatan langka tersebut, terus mengingat-ingat akan Buddha Amitabha sepanjang hidupnya, tahukan engkau, [bahwa] ia telah mendapatkan pahala yang luar biasa dan tak ada bandingannya. Karena itulah Maitreya, meskipun kebakaran besar membakar milyaran dunia di alam semesta, kalian harus seberangi lautan api itu demi mendapatkan kesempatan mendengar tentang sutra ini dan kemudian mengembangkan keyakinan penuh dan bergembira karenanya. Kemudian pegang teguh keyakinan tersebut dan teruslah menyebutkan nama-Nya tanpa henti-hentinya.. ". Saya ingin kamu berikan ulasan tentang kutipan Sutra diatas.
DEEPSEEK:
Sungguh kutipan yang sangat powerful dan menggugah! Ini adalah salah satu bagian penutup yang paling dramatis dan penuh semangat dalam Sutra Amitabha, yang menekankan betapa berharganya peluang untuk mendengar dan meyakini ajaran ini.
Mari kita uraikan makna mendalam dari kutipan ini bagian per bagian:
1. "Setelah mendengar tentang Buddha Amitabha lalu ia merasa gembira (=bersyukur) atas kesempatan langka tersebut"
• "Mendengar" (聞): Ini adalah langkah pertama dan terpenting. Dalam Buddhisme Tanah Murni, "mendengar" nama Buddha Amitabha bukan hanya aktivitas telinga, tetapi berarti menerimanya dengan penuh perhatian, memahami, dan membangkitkan keyakinan. Ini adalah benih kebijaksanaan yang ditanam di dalam kesadaran.
• "Bersyukur dan Gembira" (歡喜): Perasaan ini bukanlah kegembiraan biasa. Ini adalah kegembiraan Dharma (Dharma-prīti)—kegembiraan yang mendalam karena menemukan sebuah metode yang dapat membebaskan diri sendiri dan semua makhluk dari penderitaan. Ini adalah respon alami dari sebuah hati yang telah menyentuh kebenaran yang begitu agung dan penuh kasih.
2. "Mengingat-ingat akan Buddha Amitabha sepanjang hidupnya... ia telah mendapatkan pahala yang luar biasa dan tak ada bandingannya."
BalasHapus• "Mengingat-ingat" (繫念): Ini adalah terjemahan dari praktik Buddhānusmṛti ("mengingat Buddha"). Inilah esensi dari praktik Nianfo (念佛) atau Nembutsu. Ini adalah proses menyatukan pikiran dengan kualitas-kualitas luhur Buddha—kasih sayang, kebijaksanaan, dan ikrar-Nya.
• "Pahala yang luar biasa dan tak ada bandingannya": Mengapa? Karena pahala tertinggi dalam Buddhisme adalah jaminan untuk tidak lagi terlahir dalam siklus penderitaan (Samsara). Seseorang yang mengingat Buddha Amitabha sepanjang hidupnya sedang membangun koneksi karma yang begitu kuat sehingga pada saat kematian, pikiran mereka secara alami akan tertuju pada-Nya, memastikan kelahiran di Tanah Suci. Tidak ada kekayaan duniawi atau pencapaian spiritual sementara yang dapat menandingi jaminan kebebasan mutlak ini.
3. "Meskipun kebakaran besar membakar milyaran dunia... seberangi lautan api itu"
• Metafora "Lautan Api": Ini adalah gambaran yang sangat vivid dan kuat. "Lautan api" mewakili alam Samsara itu sendiri—dunia yang penuh dengan hawa nafsu (raga), kebencian (dvesha), dan kebodohan (moha) yang membakar dan menyengsarakan.
• Pesan Heroik: Buddha menggunakan hiperbola ini untuk menyampaikan satu pesan: Tidak ada pengorbanan yang terlalu besar untuk mendapatkan Dharma ini. Jika Anda harus berjuang melalui segala rintangan dan penderitaan terbesar sekalipun, lakukanlah demi mendengar Sutra ini dan membangkitkan keyakinan. Ini menunjukkan nilai yang tak ternilai dari ajaran ini.
4. "Kemudian pegang teguh keyakinan tersebut dan teruslah menyebutkan nama-Nya tanpa henti-hentinya"
• "Pegang Teguh Keyakinan": Keyakinan (shraddha) bukanlah sesuatu yang pasif. Ia harus secara aktif "dipegang teguh", dilindungi, dan dipupuk. Keyakinan adalah perahu yang akan menyeberangkan kita.
• "Menyebutkan nama-Nya tanpa henti": Ini adalah praktiknya. Keyakinan harus diwujudkan dalam tindakan. Penyebutan nama yang terus-menerus adalah cara untuk memurnikan aliran pikiran, mengukuhkan keyakinan, dan membangun kebiasaan yang akan menentukan kondisi pikiran kita di saat kematian.
Kesimpulan Ulasan: Sebuah Peringatan dan Dorongan
BalasHapusBagian sutra ini adalah seruan motivasi terakhir dari Sang Buddha sebelum sutra berakhir. Pesannya jelas:
1. Anda Telah Menemukan Harta Karun: Jika Anda telah mendengar nama Amitabha dan merasa bergembira, sadarilah bahwa Anda telah menemukan sesuatu yang sangat berharga, sesuatu yang layak untuk diperjuangkan sepanjang hidup.
2. Prioritaskan Dharma di Atas Segalanya: Dunia ini fana dan berbahaya seperti lautan api. Satu-satunya hal yang benar-benar patut diperjuangkan adalah pembebasan spiritual. Jangan biarkan apapun menghalangi Anda untuk berpegang pada praktik ini.
3. Kombinasi Sempurna: Ajaran ini menekankan dua sayap burung yang membawa kita terbang ke Sukhavati: Keyakinan (yang dipegang teguh) dan Praktik (penyebutan nama yang tanpa henti). Keduanya tidak terpisahkan.
Kutipan ini bukan untuk ditakuti, tetapi untuk dibangkitkan semangatnya. Ini adalah pengingat yang penuh gairah tentang betapa beruntungnya kita telah menjumpai ajaran ini, dan betapa kita harus menghargainya dengan menjalankannya dengan sungguh-sungguh.
Namo Amitabha Buddhaya! 🌅
Semoga kita semua dapat senantiasa mengingat-Nya.