(BSPK diangkat sebagai Bodhisattva Utama di Alam Sukhavati)
Oleh: MG Sukhavati Prajna
Sore ini aku diundang seorang umat untuk makan bersama di salah satu restoran di daerah MaBes.
Saat hendak pergi, terjadi perubahan cuaca yang sangat drastis, dari terang benderang dan panas, mendadak angin kencang bertiup, awan gelap muncul memenuhi angkasa dan turun hujan.
Aku segera naik ke mobil dan berkonsentrasi di dalam meditasi, karena cepatnya perubahan alam itu diiringi dengan cepatnya pula perubahan aura tubuh yang kurasakan.
Dengan cepat aku memasuki samadhi, cakra mahkota terbuka dan dharmakaya (BSPK Bodhisattva Sukhavati Prajna Kuning) melesat ke angkasa menuju Surga Barat Buddha Amitabha, Sukhavatiloka.
Aku melewati Pelataran dan turun di Tempat Pembabaran Dharma Buddha Amitabha.
Di situ telah banyak penghuni Sukhavatiloka berkumpul, wujud mereka sangat berkarisma, bercahaya dan berpakaian indah, ada juga para Bodhisattva dan para Dewa, mereka semua memenuhi Tempat Pembabaran Dharma, sangat ramai sekali, Buddha Amitabha duduk dengan agung di atas singgasana teratai di pusat, dengan didampingi para Bodhisattva Utama.
Aku berjalan menuju Junjungan Tertinggi dan memberi hormat, beliau mengarahkan wajahnya dan mengangkat tangan kanannya ke hadapanku memberkati sambil berkata ;
" Bodhisattva Sukhavati Prajna Kuning, selamat datang...cepat sekali kau merespon panggilanKu ".
" Terimalah hormatku Buddha, aku segera menuju ke sini ketika melihat perubahan alam, adakah yang hendak Buddha sampaikan ? "
Buddha Amitabha tidak langsung menjawabku, beliau mengalihkan pandanganNya ke semua yang hadir sambil berseru ;
" Semua PengikutKu, seluruh penghuni alamKu, para Dewa dan para BodhisattvaKu, dengarkanlah ! Bodhisattva Sukhavati Prajna Kuning telah berhasil melewati ujian pelatihan dirinya dan telah berhasil menemukan metode pembangkitan kundalini, marilah kita memberi apresiasi kepadanya ".
Seluruh yang hadir di Tempat Pembabaran Dharma bertepuk tangan dan bersorak sorai, mengapresiasikan pencapaianku dengan penuh kegembiraan.
" BSPK pada awalnya hanya seorang Dewi dalam wujud Burung Hong di Nirvana dan merupakan Binatang Langit kesayangan Kaisar Langit, Aku membawanya ke sini untuk bertugas menjaga keindahan dan memberinya nama Dewi Sukhavati Kuning.
Demi menjalankan misi dariKu dan peningkatan spiritual, dia rela turun ke dunia manusia untuk menjalankan tugas, melatih diri dan berhasil dalam setiap pembinaan dirinya.
Dia telah mampu menciptakan Tanah Sucinya di dalam Sukhavatiloka ini.
Kalian semua perlu belajar dari keberhasilannya dan mencontoh keteguhannya dalam menyelesaikan setiap ujian pelatihan diri "
" Ya. Kami akan berusaha melatih diri dengan baik, mengikuti perkataan Buddha ", semua berseru dengan penuh semangat, suasana hari ini begitu hidup dan meriah, aku merasa terharu melihat sikap Buddha Amitabha yang begitu antusias mengumumkan keberhasilanku, jika diingat lagi beberapa hari sebelumnya, ketika aku sedang mengalami kebuntuan dan kesakitan dalam menghadapi kundalini, Beliau tampak begitu tegas menyuruhku kembali ke bumi untuk menjalani tahap pelatihan diriku dan tidak berkenan memberitahukan cara mengatasinya ... he he he.
Buddha Amitabha kembali memandangku dan berkata ;
" BSPK, kau telah kembali berhasil dalam pelatihan dirimu, dengan berhasilnya dirimu menyelesaikan tahap ini, Aku hendak memberikan penghargaan untukmu "
Beliau mengulurkan sesuatu kepadaku, aku bersujud dan mengangkat kedua tanganku di atas kepala dan menerima pemberian Beliau, ketika melihat apa yang diberikan di telapak tanganku, tampak sebuah benda berwarna kuning emas, berbentuk oval, di tengahnya terdapat gambar Buddha Amitabha dengan posisi berdiri, tangan kiri menopang sekuntum teratai, tangan kanan lurus kebawah dengan telapak menghadap depan, benda itu tampak bersinar berkilauan.
" Aku memberikan LENCANA EMAS untukmu, sebagai tanda bahwa saat ini, kau telah resmi menjadi salah satu BODHISATVA UTAMA Ku, yang akan selalu berada di sampingKu, dari sekarang sampai selamanya. "
" Terima kasih Buddha, atas pemberian yang sangat berharga ini "
Biasanya, jika mendapat hadiah ataupun penghargaan dari para mahkluk suci, aku akan memasukkannya ke dalam hati, tapi baru saja hendak memasukkan penghargaan ini, Buddha Amitabha berkata lagi ;
" BSPK, masukkanlah ke atas kepalamu, di depan topi jirahmu terdapat wujudku, masukkanlah ke sana ".
Aku mengangkat tanganku yang terdapat LENCANA EMAS ke depan Topi Jirah Chakravartin, menempelkannya di gambar Buddha Amitabha, saat menurunkan tangan, Lencana Emas itu hilang dari tanganku, dan wujud Buddha Amitabha di Topi Jirah Chakravartin yang aku kenakan, memancarkan sinar berkilauan.
" BSPK, mulai hari ini, Aku akan selalu berada di atas kepalamu, selesaikanlah tugas dan misimu di dunia dengan baik ".
" Baik Buddha " aku beranjali berterima kasih.
" Temuilah Gurumu ... "
Buddha Amitabha mempersilahkan aku untuk bertemu Guru Sejati, aku segera menghampiri Guru yang memang berada tidak jauh dari beliau.
Setelah mendapat izin dari Buddha Amitabha, Guru Sejati segera bangkit dari duduknya, kami bergandengan tangan menjauhi Singgasana Buddha Amitabha, duduk di hamparan lantai Tempat Pembabaran Dharma.
" Desi, aku turut berbahagia atas keberhasilanmu ".
" Terima kasih Guru, ini berkat dorongan semangat dariMu ".
Sejenak kami duduk berdampingan, berpegangan tangan dan menyandarkan diriku dipelukkan Guru Sejatiku ini, di dalam lubuk hatiku paling dalam, aku berterima kasih atas bimbingan dan penyertaannya selama ini, memohon maaf jika selama didampingi, aku pernah bandel, bermalas-malasan dan bersikap kurang patut secara pikiran, ucapan dan perbuatan. Aku tahu, walau tidak kuucapkan, Beliau bisa membaca dan mendengar perkataan hatiku.
" Besok adalah hari peringatan ulang tahun Buddha Amitabha, apakah kau mengetahuinya ? "
Seluruh yang hadir di Tempat Pembabaran Dharma bertepuk tangan dan bersorak sorai, mengapresiasikan pencapaianku dengan penuh kegembiraan.
" BSPK pada awalnya hanya seorang Dewi dalam wujud Burung Hong di Nirvana dan merupakan Binatang Langit kesayangan Kaisar Langit, Aku membawanya ke sini untuk bertugas menjaga keindahan dan memberinya nama Dewi Sukhavati Kuning.
Demi menjalankan misi dariKu dan peningkatan spiritual, dia rela turun ke dunia manusia untuk menjalankan tugas, melatih diri dan berhasil dalam setiap pembinaan dirinya.
Dia telah mampu menciptakan Tanah Sucinya di dalam Sukhavatiloka ini.
Kalian semua perlu belajar dari keberhasilannya dan mencontoh keteguhannya dalam menyelesaikan setiap ujian pelatihan diri "
" Ya. Kami akan berusaha melatih diri dengan baik, mengikuti perkataan Buddha ", semua berseru dengan penuh semangat, suasana hari ini begitu hidup dan meriah, aku merasa terharu melihat sikap Buddha Amitabha yang begitu antusias mengumumkan keberhasilanku, jika diingat lagi beberapa hari sebelumnya, ketika aku sedang mengalami kebuntuan dan kesakitan dalam menghadapi kundalini, Beliau tampak begitu tegas menyuruhku kembali ke bumi untuk menjalani tahap pelatihan diriku dan tidak berkenan memberitahukan cara mengatasinya ... he he he.
Buddha Amitabha kembali memandangku dan berkata ;
" BSPK, kau telah kembali berhasil dalam pelatihan dirimu, dengan berhasilnya dirimu menyelesaikan tahap ini, Aku hendak memberikan penghargaan untukmu "
Beliau mengulurkan sesuatu kepadaku, aku bersujud dan mengangkat kedua tanganku di atas kepala dan menerima pemberian Beliau, ketika melihat apa yang diberikan di telapak tanganku, tampak sebuah benda berwarna kuning emas, berbentuk oval, di tengahnya terdapat gambar Buddha Amitabha dengan posisi berdiri, tangan kiri menopang sekuntum teratai, tangan kanan lurus kebawah dengan telapak menghadap depan, benda itu tampak bersinar berkilauan.
" Aku memberikan LENCANA EMAS untukmu, sebagai tanda bahwa saat ini, kau telah resmi menjadi salah satu BODHISATVA UTAMA Ku, yang akan selalu berada di sampingKu, dari sekarang sampai selamanya. "
" Terima kasih Buddha, atas pemberian yang sangat berharga ini "
Biasanya, jika mendapat hadiah ataupun penghargaan dari para mahkluk suci, aku akan memasukkannya ke dalam hati, tapi baru saja hendak memasukkan penghargaan ini, Buddha Amitabha berkata lagi ;
" BSPK, masukkanlah ke atas kepalamu, di depan topi jirahmu terdapat wujudku, masukkanlah ke sana ".
Aku mengangkat tanganku yang terdapat LENCANA EMAS ke depan Topi Jirah Chakravartin, menempelkannya di gambar Buddha Amitabha, saat menurunkan tangan, Lencana Emas itu hilang dari tanganku, dan wujud Buddha Amitabha di Topi Jirah Chakravartin yang aku kenakan, memancarkan sinar berkilauan.
" BSPK, mulai hari ini, Aku akan selalu berada di atas kepalamu, selesaikanlah tugas dan misimu di dunia dengan baik ".
" Baik Buddha " aku beranjali berterima kasih.
" Temuilah Gurumu ... "
Buddha Amitabha mempersilahkan aku untuk bertemu Guru Sejati, aku segera menghampiri Guru yang memang berada tidak jauh dari beliau.
Setelah mendapat izin dari Buddha Amitabha, Guru Sejati segera bangkit dari duduknya, kami bergandengan tangan menjauhi Singgasana Buddha Amitabha, duduk di hamparan lantai Tempat Pembabaran Dharma.
" Desi, aku turut berbahagia atas keberhasilanmu ".
" Terima kasih Guru, ini berkat dorongan semangat dariMu ".
Sejenak kami duduk berdampingan, berpegangan tangan dan menyandarkan diriku dipelukkan Guru Sejatiku ini, di dalam lubuk hatiku paling dalam, aku berterima kasih atas bimbingan dan penyertaannya selama ini, memohon maaf jika selama didampingi, aku pernah bandel, bermalas-malasan dan bersikap kurang patut secara pikiran, ucapan dan perbuatan. Aku tahu, walau tidak kuucapkan, Beliau bisa membaca dan mendengar perkataan hatiku.
" Besok adalah hari peringatan ulang tahun Buddha Amitabha, apakah kau mengetahuinya ? "
" Iya Guru, tapi waktu ke sini saya belum sempat membawa sesuatu untuk dipersembahkan kepada Beliau ".
" Bagaimana kalau kita mempersembahkan tarian untukNya ? ".
" Baik. Saya setuju Guru ".
" Bagaimana kalau kita mempersembahkan tarian untukNya ? ".
" Baik. Saya setuju Guru ".
Lalu kami bangkit berdiri dan menuju Singgasana Teratai, Guru Sejati berkata kepada Buddha Amitabha ;
" Buddha Amitabha, besok adalah hari peringatan ulang tahunMu, izinkan kami mempersembahkan tari sebagai hadiah dan ucapan syukur kami ".
Buddha Amitabha tersenyum, lalu berkata ;
" Menarilah ... ! "
Kemudian disaat kami hendak menari di hadapan Junjungan Tertinggi, suara musik surgawi berbunyi, sungguh menakjubkan, tidak tampak alat musik ataupun pemain musik sama sekali, tapi muncul suara musik begitu saja entah dari mana.
Aku bergandengan tangan dengan Guru Sejati, kami memberi hormat terlebih dulu kepada Buddha Amitabha, lalu kami mulai menari bersama dengan indahnya, teringat kembali masa yang lampau, ini bukan pertama kalinya aku menari bersama Guru Sejati, dulu sering menari bersamanya dan juga menari bersama para Dewi Sukhavati di Alam Sukhavati ini, sungguh membahagiakan, setelah selesai mempersembahkan tarian, aku harus kembali ke dunia untuk menyelesaikan tugas dan misi, menyelesaikan pembinaan diriku, juga menyelesaikan sisa hidupku dengan bahagia.
Selamat Ulang Tahun Buddha Amitabha.
" Buddha Amitabha, besok adalah hari peringatan ulang tahunMu, izinkan kami mempersembahkan tari sebagai hadiah dan ucapan syukur kami ".
Buddha Amitabha tersenyum, lalu berkata ;
" Menarilah ... ! "
Kemudian disaat kami hendak menari di hadapan Junjungan Tertinggi, suara musik surgawi berbunyi, sungguh menakjubkan, tidak tampak alat musik ataupun pemain musik sama sekali, tapi muncul suara musik begitu saja entah dari mana.
Aku bergandengan tangan dengan Guru Sejati, kami memberi hormat terlebih dulu kepada Buddha Amitabha, lalu kami mulai menari bersama dengan indahnya, teringat kembali masa yang lampau, ini bukan pertama kalinya aku menari bersama Guru Sejati, dulu sering menari bersamanya dan juga menari bersama para Dewi Sukhavati di Alam Sukhavati ini, sungguh membahagiakan, setelah selesai mempersembahkan tarian, aku harus kembali ke dunia untuk menyelesaikan tugas dan misi, menyelesaikan pembinaan diriku, juga menyelesaikan sisa hidupku dengan bahagia.
Selamat Ulang Tahun Buddha Amitabha.
BerkatMu Tak Berkesudahan.
Semoga semua mahkluk hidup mendapatkan pancaran cahaya kebahagiaan tanpa batas.
Amithofo,
Namo Samanto Motonam Wajela Tamo, Sie,
Om. Sukhavati Prajna, Hum.
--o0o--
Catatan:
BSPK -- Bodhisattva Sukhavati Prajna Kuning adalah tubuh Dharma (Dharmakaya) dari MG Sukhavati Prajna
Guru Sejati -- Bodhisattva Avalokitesvara Seribu Tangan Seribu Mata (Chien Shou Chien Yan Guan Shi Yin Pusa)
Amithofo,
Namo Samanto Motonam Wajela Tamo, Sie,
Om. Sukhavati Prajna, Hum.
--o0o--
Catatan:
BSPK -- Bodhisattva Sukhavati Prajna Kuning adalah tubuh Dharma (Dharmakaya) dari MG Sukhavati Prajna
Guru Sejati -- Bodhisattva Avalokitesvara Seribu Tangan Seribu Mata (Chien Shou Chien Yan Guan Shi Yin Pusa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar